Fungsi IF pada Excel adalah salah satu fitur yang sangat berguna untuk membuat keputusan berdasarkan kondisi tertentu. Kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Fungsi IF pada Excel dan memberikan contoh penggunaannya dalam situasi nyata.
Fungsi IF pada Excel dan Contohnya
Fungsi IF pada Excel adalah alat yang kuat untuk menguji kondisi tertentu dan menjalankan tindakan berbeda berdasarkan hasil tes tersebut. Dengan menggunakan rumus IF, Anda dapat memberikan instruksi kepada Excel untuk melakukan tindakan tertentu jika kondisi yang ditentukan terpenuhi, dan melakukan tindakan alternatif jika tidak terpenuhi.
$ads={1}
Fungsi IF secara umum memiliki sintaks berikut:
Rumus Excel =IF(test_condition, value_if_true, value_if_false)
Mari kita lihat 2 contoh sederhana Fungsi IF pada Excel untuk memahami cara kerjanya.
Menghitung Nilai Kelulusan
Misalkan Anda ingin menghitung apakah seorang siswa lulus atau tidak berdasarkan nilai yang diperoleh. Jika nilai siswa lebih besar atau sama dengan 70, maka dia lulus jika tidak, dia tidak lulus.
Berikut adalah rumus IF yang dapat Anda gunakan:
Rumus Excel =IF(A1>=70, "Lulus", "Tidak Lulus")
Dalam contoh di atas, nilai siswa berada di sel A1. Jika nilai tersebut lebih besar atau sama dengan 70, Excel akan menampilkan "Lulus" jika tidak, akan menampilkan "Tidak Lulus".
Menampilkan Kategori Nilai
Sekarang, mari kita ambil contoh lain yang melibatkan pengkategorian nilai berdasarkan rentang tertentu. Misalkan Anda ingin membagi nilai menjadi kategori A, B, C, dan D berdasarkan skala 0-100.
Berikut adalah rumus IF yang dapat Anda gunakan:
Rumus Excel =IF(A2>=90, "A", IF(A2>=80, "B", IF(A2>=70, "C", "D")))
Dalam rumus ini, kita menggunakan fungsi IF bersarang untuk menguji beberapa kondisi secara berurutan.
- Jika nilai di sel A2 lebih besar atau sama dengan 90, Excel akan menampilkan "A".
- Jika tidak, Excel akan memeriksa apakah nilai lebih besar atau sama dengan 80, dan seterusnya.
- Jika tidak ada kondisi yang terpenuhi, Excel akan menampilkan "D".